Minggu, 19 Desember 2010

Kelinci, binatang nan eksotis

Perayaan Agustusan 2010 di alun-alun Ngawi, seperti tahun-tahun sebelumnya selalu ada pasar malam yang selalu menyertai. Semua jenis hiburan, kios-kios yang menyediakan berbagai macam kebutuhan sekunder hingga tersier pun ada disini. Pengunjungnya pun dari berbagai lapisan masyarakat yang ingin membeli berbagai kebutuhan ataupun sekedar jalan atau kongkow-kongkow untuk mencuci mata..
Malam itu anak lelakiku ngajak jalan-jalan seperti keluarga lain, kesana kemari sekadar jalan-jalan dan lihat-lihat. Hingga akhirnya dia menemukan  sesuatu yang sangat menarik perhatiannya. Ya..dia menemukan kios pedagang kelinci hias. Seperti anak kecil lainnya, dia merengek ingin membeli anak kelinci yang sedang lucu-lucunya itu. Bisa ditebak akhirnya pun kami membelinya, 3 ekor. Saat itu kami asal comot aja yang menurut kami menarik tanpa mengetahui seluk-beluk binatang ini sama sekali.
Sesampai dirumah anakku girang bukan kepalang. Lucu, cantik dan menggemaskan memang. Seperti kebiasaan orang yang tidak mengetahui ilmu tentang kelinci akhirnya selalu kami berikan kangkung sebagai menu makannya. Alangkah kagetnya kami, keesokan harinya anakan kelinci itu semua terserang mencret, dan semuanya mati. Anakku sampai menangisinya. Akhirnya kami belikan anakan kelinci lagi, 2 ekor. Dengan mengulangi kesalahan yang sama akhirnya merekapun mati. Ada apa dengan ini? Aku jadi penasaran, dan berawal dari sini aku coba mencari tahu tentang kelinci dan berniat mengembangkannya meski belajar tertatih-tatih. Ya semua karena kecintaan kami pada binatang lucu dan eksotis ini.



2 komentar:

  1. weh..weh..weh...trz gmn kelnjutannya om? sdh mngetahui seluk beluk binatang nan eksotis ini?

    BalasHapus
  2. kt pny pnglmn yg sama nie pak soal matinya kelinci krn kangkung segar..coba dkupas lg ttg mknan klinci biar teman2 yg lain tau...

    BalasHapus